NO GOD BUT ALLAH . . .

اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ...

Rabu, 23 Juni 2010

Meninggalkanmu

Meninggalkanmu

akhirnya kupilih meletakkan setangkai bunga ilalang di beranda rumahmu, sebagai isyarat sebuah perpisahan. tak perlu engkau tanya mengapa tak ada ucapan selamat tinggal, atau peluk penghabisan pada jejak yang kutinggalkan, tepat ketika malam menghadiahkan paras jelita sang rembulan dalam pangkuan.

jangan pula memintaku berbalik pandang, ketika langkahku telah sampai pada pematang, dan kedua tangan tak lagi mampu menyangga butiran airmata yang mengambang. aku akan tetap berjalan, mengeja batang-batang perdu liar yang menyuguhkan segala kenang, berteman kunang-kunang, seraya melagukan kembali senandung nelayan dalam nada paling sumbang.

bukankah telah kulenggangkan dengan untaian kata, yang menjelma perlambang pada setiap simpang, hakikat cinta yang tak selalu harus seiring sejalan. maka ketika sendirian kuhela rakit pada perjalanan menuju pulang, biarkan kuukir setiap kisahku pada lembaran kitab usang yang pernah engkau berikan, tanpa tangisan yang kusulam jadi senyuman.

tak perlu mencariku, sebab risalah rindu yang tak sempat terbaca telah memudar umpama retakan kemarau dalam dekapan hujan. pun tak perlu kecewa sebab abjad-abjad yang berserakan di atas sana tak lagi mampu membuat kita membangun silsilah bahagia dalam angan. ada ataupun tanpaku, takkan merubah jalan takdirmu yang nyata tertulis di telapak tangan.

dan ketika laju rakitku kian meninggalkanmu dan bebaris kisah yang pernah kita rajut pada permulaan hari , jangan biarkan embun-embun menitik dari pelupuk matamu yang kian hilang cahaya. Iringi saja kepergianku dengan penggalan do’a yang hanya mampu ku-amini dalam bilik jiwa, tanpa perlu memintaku memberi sekerat alasan, mengapa engkau kutinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar