Sayapnya patah mengibas keangkuhan
Kepakannya kandas di daun-daun hijau
Kicaunya memekak anak semut yang kesiangan
Tuhan…izinkan aku terbang
Rintihnya …
Separuh pagi menjejalkan kekenyangan diperutnya
Dan ia lupa siang membayang dalam terik yang tak sudah
Belum pun petang menjemput
Ia akan mati dalam dahaga musyafir yang ngeri
Tuhan…izinkan aku bertemu malam
Pujuknya…
Kupu-kupu hinggap dihelaannya
Ia masih bersiul-siul dalam kebisuan
Hingga sakit mati memutus nadi
Tuhan…izinkan aku menjemput langit
Sesalnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar